Sejarah Benteng Rotterdam

Benteng Fort Rotterdam adalah salah satu benteng yang megah dan menawan yang terdapat di Makasar, Sulawesi Selatan. Pada awalnya, benteng ini disebut sebagai benteng Jumpandang atau Ujung Pandang. Benteng ini merupakan peninggalan sejarah Kesultanan Gowa, Kesultanan ini pernah Berjaya sekitar abad ke-17 dengan ibu kota Makassar.
Kesultanan ini sebenarnya memiliki 17 buah benteng yang mengitari seluruh ibu kota. Hanya saja, jika dibandingkan dengan benteng lainnnya, Benteng Fort Rotterdam adalah benteng paling megah dan keasliannya masih terpelihara hingga kini. Benteng Fort Rotterdam dibangun oleh Raja Gowa ke X yang bernama Imanrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung atau Karaeng Tunipalangga Ulaweng pada tahun 1545 M.
Pada awalnya bentuk benteng ini adalah segi empat, seperti halnya arsitektur benteng gaya Portugis. Benteng Fort Rotterdam terbuar dari campuran batu dan dan tanah liat yang dibakar hingga kering. Pada tanggal 9 Agustus 1634, Sultan Gowa ke XIV membuat diinding tembok dengan batu padas hitam yang berasal dari daerah Maros. Kemudian, dinding tembok kedua dekat pintu gerbang dibangun pada tanggal 23 Juni 1635.
Pada tahun 1655 hingga 1669 benteng ini sempat hancur karena armada perang Belanda yang dipimpin oleh Gubernur Jendral Admiral Cornelis Janszoon Speelman menyerang Kesultanan Gowa yang dipimpin oleh Sultan Hasanuddin yang bertujuan untuk menguasai jalur perdagangan rempah rempah dan memperluas sayap kekuasaan untuk memudahkan mereka membuka jalur ke Banda dan Maluku.
Akhirnya sebagian benteng hancur setelah diserang selama satu tahun. Akhirnya, Sultan Gowa dipaksa untuk menandatangani Perjanjian Bongaya pada tanggal 18 November 1667. Kemudian, Gubernur Jendral Speelman membangun kembali benteng yang hancur dengan model arsitektur Belanda. Benteng tersebut kemduian dinamakan Fort Rotterdam, yang merupakan nama tempat kelahiran Speelman.
Dinding benteng ini kokoh menjulang setinggi 5 meter dengantebal dinding sekitar 2 meter, dengan pintu utama berukuran kecil. Jika dilihat dari udara benteng ini berbentuk segi lima seperti penyu yang hendak masuk kedalam pantai.
Karena benteng ini bentuknya mirip penyu, kadang juga benteng ini juga dinamakan Benteng Panynyua (Penyu). Benteng ini mempunyai 5 Bastion, yaitu bangunan yang lebih kokoh dan posisinya lebih tinggi di setiap sudut benteng yang biasanya ditempatkan kanon atau meriam diatasnya.

1 comment: Leave Your Comments

  1. Artikle menarik . Berbagi video tentang Castello Sforzesco di Milan di youtube https://youtu.be/78pAFuUkfig
    Baca juga article di http://stenote-berkata.blogspot.com/2018/02/milan-di-castello-sforzesco.html

    ReplyDelete