Puisi By: Muammad Haryanto
"Sehabis Aku"
Engkau.
Datang melalui angin.
Lembut seperti dingin.
Memeluk tubuh mungil yang terlalu banyak beringin.
Engkau.
Jelas tawamu bernada makna.
Pukulan telat bagi jiwaku yg laknat.
Derap alir darahku membara dalam sukma.
Engkau.
Mengakui Aku tanpa ragu.
Tetap teguh menunjukan pentunjuk.
Sekalipun gelap menylimut.
Hanya saja Keakuanku menjadikan aku angkuh.
"Sehabis Aku"
Engkau.
Datang melalui angin.
Lembut seperti dingin.
Memeluk tubuh mungil yang terlalu banyak beringin.
Engkau.
Jelas tawamu bernada makna.
Pukulan telat bagi jiwaku yg laknat.
Derap alir darahku membara dalam sukma.
Engkau.
Mengakui Aku tanpa ragu.
Tetap teguh menunjukan pentunjuk.
Sekalipun gelap menylimut.
Hanya saja Keakuanku menjadikan aku angkuh.
Pemilihan diksinya mantap gank
ReplyDelete