Perbedaan Can dan Could |
Could 'dan' Can' memiliki arti yang sama, itulah sebabnya mereka biasanya kita bingung dalam menggunakannya. Kata 'could' adalah terbentuk dari kata 'bisa', tapi keduanya digunakan dalam konteks yang sangat berbeda.
Kata 'Can', dalam bentuknya yang paling umum, berarti bisa melakukan sesuatu. Dalam kebanyakan kasus, bisa diganti dengan bentuk 'be able to'.
“I can sing.”
"Saya bisa menyanyi."
"Saya bisa menyanyi."
Kalimat di atas berarti bahwa orang tersebut memiliki kemampuan untuk bernyanyi, belum tentu mereka bernyanyi saat ini.
Ini juga digunakan untuk meminta izin dalam situasi informal.
“Can I have some more cookies?”
"Bisakah saya minta beberapa kue lagi?"
"Bisakah saya minta beberapa kue lagi?"
Dalam situasi formal, lebih baik menggunakan ungkapan 'may' yang lebih sopan.
“May I have some more cookies?”
"Bolehkah saya minta kue lagi?"
"Bolehkah saya minta kue lagi?"
'Can' dalam bentuk ini, adalah kata kerja bantu, yang berarti digunakan dengan kata kerja lain untuk menunjukkan bahwa orang tersebut mampu melakukan tindakannya.
Ada beberapa arti lain dari "Can". Ini juga bisa berarti semacam wadah. biasanya berbentuk silindris dan terbuat dari logam, tapi bisa juga mengacu pada plastik dan wadah berbentuk aneh, seperti kaleng penyiraman. Kata 'can' juga merupakan kata kerja yang berarti meletakkan sesuatu ke dalam wadah, menghentikan sesuatu, atau memecat seseorang dari pekerjaan.
Kata 'Could' memiliki arti yang sama dengan "Can" Namun, merupakan bentuk kata yang lampau.
“I can sing.”
“I could sing, but I have since lost my voice.”
"Saya bisa menyanyi."
"Aku bisa bernyanyi, tapi sejak saat itu aku kehilangan suaraku."
“I could sing, but I have since lost my voice.”
"Saya bisa menyanyi."
"Aku bisa bernyanyi, tapi sejak saat itu aku kehilangan suaraku."
Selain itu, "Could" berfungsi sebagai beberapa bentuk yang berbeda sebagai kata kondisional, juga dikenal sebagai verba modal. Yang berarti bahwa 'could' adalah bentuk kata yang digunakan bila ada kondisi yang terlibat, artinya digunakan saat apakah hal itu dapat terjadi tergantung pada hal lain yang terjadi.
“I can sing, or I could if I wanted to.”
Salah satu contohnya adalah mood subjungtif, yang mengacu pada sesuatu yang saat ini tidak benar. Misalnya, harapan, Impian, atau versi kejadian alternatif, semuanya dianggap subjungtif.
“If I could fly, I could get the cat out of the tree with no problem.”
“I wish I could have a million dollars.”
“If we’d taken the other route, we could have been trapped in traffic for five hours.”
Hal ini cukup biasa dalam bahasa Inggris. Suasana hati subjungtif kadang merupakan bentuk kata yang terpisah, seperti bahasa lain, seperti bahasa Romantis. Lebih sering, ini dipicu oleh frase yang berbeda seperti 'If I were.
'Could' bisa juga digunakan untuk menyarankan atau meminta seseorang melakukan sesuatu.
"Could you please shut the window?”
"Bisakah Anda menutup jendela?"
"Bisakah Anda menutup jendela?"
Bila digunakan dengan cara ini, bisa digunakan dengan cara yang persis sama seperti kata 'can'.
“Can you please shut the window?”
"Tolong tutup jendela itu?"
"Tolong tutup jendela itu?"
Namun, kata 'Could' dianggap sedikit lebih sopan daripada menggunakan kata 'Can'. Karena 'Could' tergantung pada kondisi, itu tergantung kondisi orang yang setuju melakukannya. 'Can', di sisi lain, mengasumsikan bahwa orang tersebut bersedia melakukannya, yang tidak selalu demikian.